Rakor Penyusunan Disagregasi PMTB Prov. Kalteng Tahun 2018

MMCKalteng – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Provinsi Kalteng dalam rangka memacu investasi & infrastruktur untuk pertumbuhan & pemerataan di Palace Ballroom Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya, Senin (9/4). Rapat dihadiri oleh Kepala Pertanian dan SDA Sekretaris Daerah Prov. Kalteng, Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng, Kepala OJK Perwakilan Prov. Kalteng, Deputi Perwakilan BI Prov. Kalteng dan perwakilan dari SOPD terkait. Rapat dipimpin oleh Deputi Perwakilan BI Prov. Kalteng.
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Hanif Yahya menyampaikan dalam sambutannya rapat ini merupakan salah satu tahapan penting dalam penyusunan disagregasi PMTB yang dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia. Rapat ini diharapkan dapat menghasilkan dan merumuskan dasar untuk penyusunan disagregasi PMTB. Rapat ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini kontribusi PMTB dan menyamakan persepsi dan pemahaman serta meningkatkan kerjasama dalam penyusunan disagregasi PMTB tahun 2018.
Baca juga : Sosialisasi Sistem OSS Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Prov. KaltengKepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekda Prov. Kalteng, Lubis Rada Inin menyampaikan sambutan sekaligus pembuka rapat, saat ini pemerintah melalui BPS melakukan penyusunan disagregasi PMTB yang merupakan salah satu prioritas nasional. Pembentukan PMTB atau disebut investasi memiliki peranan penting dalam infrastruktur yaitu mencapi 32,16% pada tahun 2017 dan di Kalteng sudah mencapai 44,33%. Pemerataan ekonomi makro tahun 2018 yaitu sebesar 5,2-5,6% dan untuk mencapai itu harus didorong oleh tindakan pemerintahan melalui investasi dan intruksi rumah tangga. Dengan bersedianya PMTB bidang Deputi akan membantu pemerintah mengambil kebijakan dalam meningkatkan iklim investasi dan mempermudah investor untuk berusaha serta membantu usaha dalam mewujudkan arah kebijakan. Hasil rapat dapat dijadikan dasar untuk perumusan program kegiatan dan analisis secara makro maupun mikro. Harapannya dapat meningkatkan kerjasama dan mendukung BPS dengan memberikan data yang dibutuhkan dalam penyusunan disagregasi PMTB. (Rikah / Foto : Asep)