Dewan Terima Usulan Percetakan Sawah

RESES PERSEORANGAN
PALANGKA RAYA-Warga Desa Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan kepada pemerintah untuk membuka percetakan sawah di desa mereka. Pasalnya, daerah ini sangat potensial untuk pengembangan pertanian, khususnya padi.
Baca juga : BPSDM Prov. Kalteng Kerja Sama dengan Polda Kalteng Gelar Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Level-1Permintaan masyarakat itu disampaikan kepada anggota DPRD Kalteng Syahruddin Durasid saat melaksanakan reses secara perseorangan ke desa tersebut beberapa waktu lalu.
Syahrudin mengatakan, Desa Mentaya Seberang merupakan sebuah desa yang terletak dekat dengan Kota Sampit, namun karena dibelah oleh Sungai Mentaya, sehingga akses transportasi ke desa ini hanya menggunakan kendaraan air atau kelotok.
Namun, dalam reses kali ini, selain meminta pemerintah membangun akses infrastruktur, masyarakat setempat mengharapkan kepada pemerintah untuk membangun sektor pertanian di wilayah mereka. Karena selama ini, pengembangan pertanian di wilayah tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
“Warga memohon untuk dibuka lahan baru atau cetak sawah dengan pengembangan jenis tanaman pangan baru karena dari hasil karet dan rotan kurang prospek, ditebang sayang, diteruskan kurang, sehingga butuh kawasan pertanian baru yang difasilitasi atau yang diprogramkan oleh pemerintah mengingat beralih dengan jenis tanaman baru maka akan ada konsekuensi baru yaitu butuh modal bagi petani,” kata Syahrudin.
Sebelumnya masyarakat setempat juga menyampaikan, keluhannya terkait kurangnya perhatian pemerintah untuk membangun pertanian di wilayah ini padahal memiliki potensi pengembangan pertanian yang cukup bagus. “Mereka kurang mendapat sentuhan pembinaan dalam mengembangkan usaha pertanianan,” tambah Syahruddin.
Masyarakat setempat, khususnya petani masih sangat kesulitan diberikan bantuan-bantuan alat pertanian karena tidak berhimpun dalam wadah kelompok tani. “Mereka masih belum ada kelompok tani sehingga kesulitan memperoleh alat pertanian,” kata mantan anggota DPRD Kota Palangka Raya ini.