Kelompok Masyarakat Pembudidaya Ikan Di Pulang Pisau Lebih Diuntungkan Dengan Sistem Bioflok

MMCKalteng - Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau mulai mendorong para pembudidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok karena lebih menguntungkan dibandingkan kolam berukuran besar.
Budidaya ikan dengan menggunakan sistem bioflok dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang justru bermanfaat sebagai makanan alami ikan dan dapat mengurangi beban pakan ikan
Baca juga : Gubernur Hadiri Pencanangan BBGRM ke-16, HKG-PKK ke-47 dan HKN ke-26Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau Riduan Syahrani, Rabu (23/5) di kantornya kelompok masyarakat lebih diuntungkan dengan sistem bioflok mampu mendongkrak produktivitas karena dalam kolam yang sempit dan waktu yang relatif singkat sehingga dari segi ekonomis lebih menguntungkan dibanding dengan budidaya secara konvensional.
Saat ini untuk kelompok bioflok pembudidaya ikan lele di Pulang Pisau sampai tahun 2018 ada sekitar tiga kelompok, pertama berada di Desa Tahai Kecamatan Maliku, Kecamatan Kahayan Tengah, dan Desa Mentaren Kelurahan Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir, ucap Riduan Sapaan akrabnya.
Harapannya kelompok bioflok pembudidaya ikan lele ini terus bertambah peminatnya, ucapnya
Riduan menambahkan, meski musim hujan maupun musim panas untuk sistem bioflok tidak akan mengalami gangguan, karena posisi kolamnya berada diatas tanah dan tidak menggunakan sistem penggalian.
Selain itu, pada sistem bioflok tidak diperlukan lahan kolam yang luas untuk pembudidayaannya cukup kolam buatan menggunakan bahan terpal dengan rangka bambu atau besi, jelasnya. (MC. Pulang Pisau/Foto:www.google.com/Ayu/Rj)