Mental Kota Palangka Raya siap bila dijadikan Ibukota Pemerintahan

MMCKalteng - Dukungan positif disampaikan dari kalangan DPRD Kota Palangka Raya, ketika Pemerintah Kota Palangka Raya bersama Universitas Indonesia, Universitas Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya menggelar Seminar Nasional tentang Optimalisasi Penataan Ruang Kota Palangka Raya, yang dilaksanakan pada 18 September 2018 yang lalu di Hotel Pullman Jakarta Indonesia.
Seminar yang mengangkat tema Palangka Raya Kota Harati dalam rangka menyambut wacana pemindahan ibukota, yang dinilai akan menjadi langkah untuk memperkaya ruang kajian dalam mewujudkan Kota Palangka Raya yang ideal dimasa yang akan datang.
Baca juga : Gubernur Sugianto Sabran Pimpin Rapat Evaluasi Akhir Tahun Terhadap Pelaksanaan APBD"Kami sangat mengapresiasi seminar nasional itu, apalagi membahas tentang tata kelola kota, maka sekarang tinggal tunggu implementasi dari pembahasan yang sudah disampaikan, kami DPRD siap mendukung hal itu," kata Ketua Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Bheta Syailendra, Jumat (21/9/2018).
Pemindahan kota harus mampu mengelola penataan kota, sebuah kota harus mempunyai nilai estetika dan suasana yang baik agar kota tersebut nyaman sehingga penataan kota harus optimal, apalagi Kota Palangka Raya mempunyai cita-cita luhur Bung Karno yakni 3M yaitu Modal, Model dan Modern.
Beta menilai, secara mental Palangka Raya sudah siap menjadi ibukota Pemerintahan, walaupun sebelum menuju ibukota sesungguhnya, harus menyelesaikan tata ruang agar arah pembangunan bisa lebih tertata dan administrasi tata kelola juga bisa lebih baik.
"Saya yakin secara mental masyarakat Kalteng dan Palangka Raya telah siap, hanya saja tata ruangnya yang belum siap. Intinya kami apresiasi tetapi harus ada kerja nyata terutama usai seminar yang telah dilakukan," pungkasnya.