Gubernur Kalteng : Pengelolaan Irigasi di Kawasan Food Estate Desa Belanti Siam Sudah Tertata Dengan Baik

MMCKalteng – Pulang Pisau – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran meninjau lokasi pembangunan dan pengembangan food estate yang berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (02/02/2021). Hadir mendampingi Gubernur diantaranya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Komandan Korem (Danrem) 102/PJG Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi (Prov) Kalteng Hj. Sunarti, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Prov. Kalteng Shalahuddin, Kepala Biro Umum Setda Kalteng Lisda Arriyana dan Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DiskominfoSantik) Prov. Kalteng Agus Siswadi.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran mengatakan tujuan Kunjungan Kerja ke Desa Belanti Siam kali ini untuk meninjau keadaan food estate terkait curah hujan belakangan ini sangat tinggi. Setelah dilakukan peninjauan langsung, H. Sugianto Sabran mengatakan pengelolaan irigasi di kawasan Food Estate di Desa Belanti Siam sudah tertata dengan baik.
Baca juga : 47 User Perencanaan Segera Dibagikan“Hari ini kami rombongan ke Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung, Kabupaten Pulang Pisau untuk melihat keadaan food estate, proyek percontohan food estate yang ada disini 10 ribu hektar. Dari 10 ribu hektar, hanya 2 persen yang terkena banjir”, ucap Gubernur H. Sugianto Sabran.
H. Sugianto Sabran mengatakan saat berbincang-bincang sekaligus mendengarkan pengalaman dari para petani setempat mengenai mekanisasi saat ini dengan non mekanisasi/ konvensional sebelumnya, dan pengakuan para petani lebih baik menggunakan mekanisasi.
“Dulu petani cukup berhasil bisa menghasilkan 7 sampai dengan 8 ton per hektar, dengan Pemerintah turun tangan langsung , masa tidak berhasil”, tuturnya.
H. Sugianto Sabran mengutarakan bahwa program food estate yang dibangun di Kalteng sangat menguntungkan bagi masyarakat Kalteng. Hal ini terlihat, dimana infrastruktur dibangun, dari Kecamatan Dadahup ke Kabupaten Kapuas sudah dibantu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, dari Desa Tahai ke Desa Belanti juga sudah ditangani oleh Pemerintah.
“Akan banyak dampak yang didapatkan oleh masyarakat”, imbuhnya.
“Program ini Harus kita sambut dengan kinerja, dengan bukti. Jangan ada anak-anak muda Kalteng jadi penonton. Sekarang lapangan kerja di depan mata , bukan saatnya kita mengeluh mencari pekerjaan, peluang ini harus ditangkap, terutama anak muda Kalteng”, tambah Gubernur.
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut menyampaikan bahwa tujuan akhir program food estate ini adalah kedaulatan pangan di Kalteng bahkan Nasional.
“Kalteng untuk Indonesia, maknanya kita adalah penopang dan penyangga pangan Nasional, namun satu hal yang perlu diingat jangan bicara kesukuan, jangan bicara perbedaan agama, pandangan politik dan lain-lain, tujuan kita lurus dengan nawaitu yang membumi untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng”, ungkap Gubernur Kalteng.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur menjelaskan terkait informasi bahwa ada pernyataan dari petani yang hanya menghasilkan 1,4 ton per hektar, agar hal ini jangan digeneralisasi. Gubernur mengutarakan, untuk menindaklanjuti informasi tersebut, Pemprov. Kalteng akan menurunkan Tim ahli untuk mengkaji kebenarannya.
“Jangan sampai percikan kecil, jadi menutup keberhasilan yang ada. Tim akan evaluasi, kita memiliki ahli, idealnya para ahli yang berpendapat dengan hasil kajian keilmuannya. Kita akan rubah stigma eks PLG sebagai penyumbang kebakaran menjadi penyimbang kesejahteraan”, pungkasnya.
Terakhir, Gubernur menyampaikan, khusus untuk rencana panen Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, Pemprov. Kalteng berpandangan akan lebih diundang ke Kecamatan Bataguh, supaya masyarakat sekitar dan umumnya Kalteng mendapatkan dampak positif, diantaranya penyediaan dan pembenahan infrastruktur. (AS/WDY/Foto:Yudis)