Disbudpar Kalteng dan BNSP Dukung SDM Barista Kalteng

MMCKalteng - Palangka Raya - Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Tata Boga Multi Karya menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Barista Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis (11/3/2021). Pelatihan dan sertifikasi dipandu oleh LSP Smart Hospitality Solution (SHS) Surabaya dalam pelaksanaannya dan didukung penuh oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan berlangsung selama 4 hari yang terdiri dari pelatihan pada 9-10 Maret 2021 dilanjutkan dengan sertifikasi pada 11-12 Maret 2021 di Gedung Eka Tingang Nganderang Palangka Raya.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Dr. Guntur Talajan, S.H., M.Pd dan dihadiri oleh para pejabat Bidang Pengembangan Destinasi dan Kelembagaan Pariwisata beserta tamu undangan yang terdiri dari perwakilan Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Provinsi Kalimantan Tengah, Asosiasi UMKM Kota Palangka Raya, Asesor Barista LSP Pariwisata SHS Surabaya Vitara Yudha, Instruktur Barista (Rindu Kopi Coffee Shop dan Jumarani Coffee Roasting) Harry Kurniawan, chef, dan perwakilan Food and Beverage Management (FBM) hotel di Palangka Raya. Peserta pelatihan dan sertifikasi ialah 10 barista (peracik kopi) yang berasal dari Swisbel hotel Danum Palangka Raya, kedai kopi (coffee shop), instruktur boga, dan siswa Program D1 Profesi Chef LKP Multikarya.
Baca juga : Pj Bupati Budi Santosa Kukuhkan Kepala Desa dan Anggota BPD se-KobarVitara Yudha sebagai asesor menjelaskan bahwa tujuan sertifikasi ialah untuk meningkatkan potensi barista di Kalimantan Tengah dan standarisasi kompetensi profesi peracik kopi. “Sesuai dengan apa yang Kepala Dinas sampaikan pada acara pembukaan, barista jangan belajar dari Youtube karena tidak ada acuannya. Lembaga resmi memiliki asesor dan pelatih yang bersertifikat BNSP dan dapat dipertanggungjawabkan secara nasional,” tambahnya.
Pimpinan LKP Tata Boga Multi Karya Ratna Samila juga menambahkan, “Menurut data kami, ada 158 kedai kopi di Palangka Raya dan sebagian besar barista meracik dan meramu kopi secara otodidak. Oleh karena itu kami merancang program pelatihan dan sertifikasi sebagai standarisasi profesi di Kalimantan Tengah. Program ini akan diselenggarakan secara periodik dan kami juga berencana membentuk komunitas barista Kalimantan Tengah,” ucapnya.
Harapan dari diadakannya pelatihan dan sertifikasi barista ini ialah agar sumber daya manusia barista lokal dapat tersertifikasi dan mampu bersaing. Peserta yang lulus pelatihan dan sertifikasi akan mendapatkan sertifikat dengan nomor resmi yang dikeluarkan oleh BNSP. Sertifikat tersebut berlaku sampai 3 tahun dan barista tersertifikasi mendapat pengakuan profesi secara nasional.
Batch pertama ini hanya diikuti oleh 10 peserta yang telah mendaftar secara mandiri ke LKP Tata Boga Multi Karya. Batasan jumlah peserta diterapkan dalam rangka mematuhi protokol kesehatan. Selanjutnya, akan ada batch berikutnya yang akan diinfokan lebih lanjut oleh pihak penyelenggara. (AA/DKP-KH)