Pemkab Gumas Gelar Rapat Tim Satgas Ketahanan Pangan

MMCKalteng – Kuala Kurun – Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Richard F.L memimpin Rapat Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas di Ruang Rapat Lantai I Kantor Bupati Gunung Mas, Selasa (11/4/2023).
Adapun dalam rapat tersebut, Plh. Sekda didampingi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Yansiterson bersama Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Eigh Manto, yang juga dihadiri oleh unsur Forkopimda dan pimpinan Perangkat Daerah terkait.
Baca juga : Verifikasi Berkas Online CPNS Kanwil Kemenkumham Kalteng, Terdapat Beberapa Kesalahan PelamarDalam pengantarnya, Eigh Manto menuturkan bahwa maksud dan tujuan dari rapat ini adalah untuk mensiasati agar tidak terjadinya kerawanan pangan di wilayah Kabupaten Gumas, sehingga sangat perlu dilakukannya monitoring dan pengawasan terhadap ketersediaan stok dan kestabilan harga pangan yang beredar di pasar masyarakat, terutama menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri tahun 2023. “Data pantauan harga yang kami lakukan itu setiap hari minggu, mudah-mudahan ini menjadi salah satu dasar patokan kita apabila terjadi gejolak harga,” tuturnya.

Dalam rapat tersebut ada tiga poin penting yang perlu diawasi untuk menjaga kestabilan harga: pertama, distribusi barang; kedua, infrastruktur; ketiga, kelancaran pendistribusian dari Kuala Kurun ke beberapa kecamatan yang memang ketergantungannya ada di wilayah Kuala Kurun, dalam hal ini yang paling rawan pendistribusiannya adalah wilayah kecamatan paling hulu seperti di Tumbang Marikoi, Tumbang Napoi dan Tehang.
Lebih lanjut, Plh. Sekda menandaskan dengan adanya rapat ini menandakan bahwa telah dimulainya pelaksanaan monitoring dan pengawasan terhadap ketersediaan stok pangan. “Apa yang telah dilakukan Satgas Pangan ini kita beri apresiasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, dalam mengantisipasi lonjakan harga di pasaran, Pemerintah berupaya mendistribusikan cadangan pangan Pemerintah dengan mengadakan pasar murah dan pasar penyeimbang di beberapa kecamatan. Hal itu dilakukan untuk mempengaruhi sentimen pasar terhadap perubahan harga, dengan tidak hanya melakukan pendekatan sama rata di 12 kecamatan, tetapi juga harus jeli memperhatikan supply and demand di beberapa lokasi. (HKT/ Foto : HKT)