Operasi Bedah Jantung Terbuka Perdana di Kalimantan Tengah Berjalan Dengan Lancar

MMCKalteng - Palangka Raya - Jejaring Pengampu Layanan Kardiovaskular Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus (RSDDS) bersama dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita telah berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka perdana di Kalimantan Tengah, yang sekaligus menjadi Provinsi ke-20 yang berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka di Indonesia.
Operasi bedah jantung terbuka secara khusus disebut dengan operasi bedah pintas arteri koroner, dimana terdapat pembuluh darah koroner yang tersumbat kemudian dokter bedah membuat jalan pintas melewati sumbatan tersebut dengan menggunakan pembuluh darah yang diambil dari dinding dada, lengan, atau kaki. Dengan adanya pembuluh darah tersebut, maka darah akan dapat kembali mengalir lancar dan mampu menyuplai oksigen dan nutrisi ke otot-otot jantung.
Baca juga : Gubernur Agustiar Sabran Tegas Tutup Akses Mobilisasi Perusahaan yang Tidak KooperatifDalam Konferensi Pers pasca Operasi Bedah Jantung Terbuka Perdana yang dilakukan oleh tim bedah jantung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita bersama dengan tim dari RSUD dr. Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (2/12/2023) di Lobby RSUD dr. Doris Sylvanus, Hananto Andriantoro selaku Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler Nasional menyatakan bahwa tujuan dari program pengampuan, khususnya Layanan Kardiovaskular yaitu untuk menyamakan kualitas antara layanan pengobatan di rumah sakit daerah agar mampu melakukan pelayanan dengan kualitas yang sama dengan layanan kardivaskular nasional, sehingga nantinya masyarakat di Kalimantan Tengah bisa mendapatkan pelayanan yang sama dan tidak perlu lagi rujukan keluar Kalimantan Tengah.
"Saat ini memang masih terjadi perbedaan kualitas pelayanan rumah sakit antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, maka dari itu pengampuan ini dilakukan walaupun harus melalui proses yang panjang mengingat banyak hal yang perlu diperhatikan agar dapat memenuhi standar, seperti bangunan, SDM, dan fasilitas yang harus disamakan sehingga tindakan dapat dilakukan dengan baik," bebernya.
Selanjutnya, Plt. Direktur Ady Fraditha mengatakan bahwa RSDDS akan selalu mengembangkan pelayanan seperti fasilitas dan SDM, sehingga mampu secara optimal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kalimantan Tengah.
"Selain itu, RSJPD Harapan Kita juga akan terus mendampingi proses operasi yang ditangani oleh RSDDS, hingga pada akhirnya RSDDS mampu melakukan operasi bedah jantung terbuka secara mandiri. Pelayanan bedah jantung terbuka ini tentunya merupakan salah satu langkah yang diharapkan mampu menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner yang terjadi di Kalimantan Tengah," tandasnya.
Sebagai informasi, operasi bedah jantung terbuka perdana Kalimantan Tengah yang dilakukan oleh tim RSJPD Harapan Kita dan tim RSUD dr. Doris Sylvanus pada 1-2 Desember 2023 berjalan dengan lancar. Operasi ini melibatkan masing-masing tujuh profesi dari tim RSJPD Harapan Kita dan RSUD dr. Doris Sylvanus, antara lain dokter bedah jantung, dokter anestesi yang menganestesi pasien, dokter anestesi yang merawat pasien pasca operasi, perfusionis yang memberi sirkulasi pada jantung saat jantung dihentikan berdenyut, ners bedah, ners anastesi, dan ners intensif yang ada di ruang ICU.
Saat ini, pasien telah menjalani perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit). Untuk pasien pertama, yang berasal dari Kabupaten Kapuas, kondisinya sudah mulai sadar penuh, mulai mampu melakukan aktivitas ringan di tempat tidur, kemudian sudah mampu mengonsumsi makanan, namun semua aktivitas masih terbatas dilakukan di atas tempat tidur. Diharapkan, dalam dua sampai tiga hari ke depan untuk pasien pertama sudah mulai bisa dimobilisasi segera bersama-sama dengan tim rehabilitasi medis yang tentunya disesuaikan dengan kondisi pasien. Untuk kondisi pasien kedua, yang berasal dari Kabupaten Barito Selatan, saat ini masih terus dipantau dan diharapkan agar segera membaik dan pulih, juga respon bangunnya baik sehingga alat bantu ventilator dapat dilepaskan.
(Humas/Foto:mm)/Edt:WP