Bupati Pulang Pisau: Ritual Pakanan Sahur Salah Satu Warisan Budaya

MMCKalteng - Pulang Pisau - Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifai bersama Wakil Bupati Ahmad Jayadikarta, menghadiri acara ritual adat Pakanan Sahur dan Mamapas Lewu di Desa Tuwung Kecamatan Kahayan Tengah, Kamis (15/5/2025).
Ritual yang dilakukan masyarakat Dayak ini sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur agar para leluhur tetap menjaga dan melindungi keturunan yang masih hidup, serta ritual Mamapas Lewu yang menjadi tradisi pembersihan secara fisik dan spiritual suatu wilayah, desa ataupun kampung.
Baca juga : Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Buka Sidang II Komisi Irigasi Prov. Kalteng Tahun 2024Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifai pada saat diwawancarai mengatakan bahwa dirinya sebagai kepala daerah sangat bersyukur bisa menghadiri acara atau ritual adat yang menjadi warisan budaya khususnya adat Dayak di era perkembangan teknologi saat ini.
“Saya bersama Wakil Bupati serta kepala desa menghadiri acara Mamapas Lewu yang mengandung arti ritual untuk membersihkan desa,” ucapnya.
Bupati Ahmad Rifai mengungkapkan budaya dan tradisi ini menjadi jati diri sebagai masyarakat Dayak asli khas Kalimantan Tengah yang hampir punah. Budaya ini harus terus dilestarikan dan tetap ada di masa yang akan datang sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat adat dan para leluhur terdahulu.
“Budaya yang ada ini hampir punah. Saya bersyukur bersama wakil kepala daerah dapat melihat lagi tradisi masyarakat Dayak, mudah-mudahan kegiatan seperti ini tetap dilestarikan,” jelasnya.
Bupati Ahmad Rifai mengaharapkan kepada OPD terkait bisa menjadwalkan kegiatan kebudayaan sebagai bentuk menjaga budaya dan tradisi masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau. (Diskominfostandi Pulang Pisau LKP/Aditya/@Denk)/Edt:UL