Pemkab Kobar Ikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting di Palangka Raya

MMCKalteng – Pangkalan Bun — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Aurila Hotel, Palangka Raya, Senin (30/6/2025).
Acara ini dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng, Yuas Elko dan melibatkan presentasi serta video inovasi dari setiap kabupaten/kota peserta. Untuk Kabupaten Kobar, paparan dan video inovasi disampaikan oleh Wakil Bupati Suyanto.
Baca juga : Percepat Pembangunan Sektor Perikanan, Pemprov. Kalteng Siap Bersinergi dengan Pemkab SeruyanWabup Suyanto menegaskan bahwa Kalimantan Tengah mencatat progres positif dalam penurunan prevalensi stunting, yakni dari 23,5% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menjadi 22,1% pada Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Meski demikian, ia mengingatkan seluruh pihak untuk tidak lengah agar target 20,6% pada 2025 dapat tercapai.
Wakil Bupati juga memberikan apresiasi khusus kepada tiga daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, yakni Kabupaten Sukamara turun 9,1%, Kota Palangka Raya 8,9%, dan Kabupaten Murung Raya 5,2%, yang menjadi bukti nyata efektivitas strategi konvergensi.
Dalam kegiatan ini, BKKBN Kalimantan Tengah turut menyosialisasikan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang mengajak masyarakat berperan aktif sebagai orang tua asuh bagi keluarga miskin berisiko stunting. “Kami harapkan seluruh elemen masyarakat ikut ambil bagian dalam gerakan ini,” ujar Suyanto.

Penilaian kinerja ini merupakan bagian dari delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, yang di Kotawaringin Barat seluruhnya telah dilaksanakan, termasuk rembuk stunting pada 26 Mei 2025 lalu. Penilaian bertujuan mengukur efektivitas aksi yang telah dijalankan, sekaligus menjadi media berbagi praktik baik antar daerah.
Kegiatan ini juga mempertemukan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, mulai dari dinas kesehatan, BKKBN, hingga OPD terkait, guna memperkuat koordinasi dan komitmen bersama menurunkan angka stunting di Kalimantan Tengah.
Suyanto menegaskan, percepatan penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi memerlukan keterlibatan aktif semua pihak, termasuk pemerintah desa, masyarakat, hingga swasta. “Masa depan anak-anak kita ada di tangan kita semua. Kita harus menjamin mereka tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” tegasnya.
Melalui penilaian ini, Pemkab Kotawaringin Barat menunjukkan komitmen kuat mendukung target nasional prevalensi stunting 14% pada 2024 dan target provinsi 20,6% di tahun 2025, sekaligus mendorong terciptanya suasana kompetitif dan inovatif antar daerah. (Dsy/Diskominfo Kobar)/Edt:UL