Persiapan Operasi Katarak Gratis, RSUD Hanau Gelar Rakor Bersama Yayasan Buddha Tzu Chi

MMCKalteng - Pembuang Hulu - RSUD Hanau menggelar rapat koordinasi bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, untuk memperkuat sinergi menjelang pelaksanaan Operasi Katarak Gratis bagi masyarakat kurang mampu sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kesehatan mata secara merata melalui kerja sama antar lembaga kemanusiaan, Kamis (3/7/2025).
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat utama RSUD Hanau ini dihadiri oleh jajaran manajemen rumah sakit dan perwakilan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Fokus pembahasan mencakup teknis pelaksanaan operasi, kesiapan fasilitas, mekanisme skrining pasien, serta jadwal pelaksanaan yang direncanakan dalam waktu dekat. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda strategis untuk menanggulangi permasalahan katarak yang masih menjadi penyebab utama kebutaan di wilayah terpencil.
Baca juga : Dishub Kalteng Hadiri Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru
Direktur RSUD Hanau, Atet Kurniadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kepercayaan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dalam menyelenggarakan program sosial di bidang kesehatan. Ia menegaskan bahwa RSUD Hanau berkomitmen membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. "Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk nyata pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dari pihak Yayasan Buddha Tzu Chi, perwakilan tim menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. “Kami berharap program ini tidak hanya menyembuhkan mata pasien, tetapi juga memberikan cahaya baru dalam hidup mereka. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Dalam sesi diskusi teknis, dibahas pula tahapan penting, seperti proses skrining awal pasien, seleksi berdasarkan kriteria medis dan sosial, penyediaan alat-alat medis, serta koordinasi tim dokter dan relawan. RSUD Hanau menyatakan kesiapan penuh dari sisi ruang operasi, peralatan, hingga tenaga medis yang akan mendukung keberhasilan kegiatan.
Rapat ditutup dengan komitmen kedua pihak untuk terus menjalin komunikasi intensif dan menyusun jadwal pelaksanaan operasi katarak dalam waktu dekat. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah konkret dalam mengurangi angka kebutaan akibat katarak di Kalimantan Tengah, serta menjadi model kolaborasi kemanusiaan yang bisa ditiru oleh daerah lain. (Yanor Akhmad/Foto: Tim Medos)/Edt:UL