Sahli Buka Rapat Konsultasi Publik Penyusunan Integrasi Ketahanan Pangan Penyangga IKN

MMCKalteng - Kuala Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan dan SDM, Budi Kurniawan, secara resmi membuka kegiatan Konsultasi Publik Penyusunan Integrasi Ketahanan Pangan untuk Penyangga IKN dan Rencana Aksi Stunting, Rabu (3/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Budi membacakan sambutan tertulis Bupati Kapuas H. Muhammad Wiyatno. Ia menyampaikan bahwa konsultasi publik merupakan bagian penting dari proses perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan komprehensif melalui pendekatan perencanaan partisipatif, baik dari atas ke bawah (top-down) maupun dari bawah ke atas (bottom-up).
“Hasil kegiatan konsultasi publik ini akan menghasilkan dua produk penting, yakni rekomendasi kebijakan dan rekomendasi formal yang menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam melaksanakan integrasi ketahanan pangan sebagai penyangga IKN, termasuk pelaksanaan program rencana aksi stunting,” ucapnya.
Bupati berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan saran dan masukan sehingga arah kebijakan yang dirumuskan dapat tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya data yang akurat sebagai basis perencanaan. “Basis perencanaan yang baik adalah perencanaan berbasis data. Jika datanya baik, maka hasil perencanaan dan rekomendasi kebijakan pun akan jauh lebih optimal,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Bupati juga menyoroti isu ketahanan pangan sebagai tantangan nasional. Dengan penduduk Indonesia yang lebih dari 270 juta jiwa, kebutuhan beras nasional mencapai sekitar 30 juta ton per tahun. Namun, Indonesia masih mengimpor sekitar 500 ribu ton beras pada tahun 2022.
“Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi yang ditunjuk sebagai pusat pengembangan kawasan sentra produksi pangan, dengan Kabupaten Kapuas sebagai lokasi utama. Dari total lahan potensial 150 ribu hektare, sekitar 80 ribu hektare berada di Kapuas,” jelasnya.
Bupati menambahkan, integrasi ketahanan pangan dengan isu stunting menjadi langkah strategis Pemkab Kapuas. Berbagai program telah dilakukan, seperti pemberian makanan tambahan bergizi, pemanfaatan pekarangan, hingga kolaborasi dengan dunia usaha dan masyarakat. Upaya tersebut berhasil menurunkan angka stunting di Kapuas dari 42,37% pada tahun 2019 menjadi 14,29% pada tahun 2024.
“Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras tenaga kesehatan, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat. Namun, upaya penurunan stunting harus terus dilakukan agar angka ini semakin turun di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Kapuas menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif sehingga kegiatan berjalan lancar. “Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Konsultasi Publik Penyusunan Integrasi Ketahanan Pangan Penyangga IKN dan Rencana Aksi Stunting pada hari ini saya nyatakan resmi dibuka,” tutupnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Bapperida Kapuas Ahmad M. Saribi, sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait, para Camat se-Kabupaten Kapuas dan Tim Rencana Aksi Stunting. (hmskmf)/Edt:UL