Pemprov Kalteng Laksanakan Pemantauan Harga Pangan Menjelang HBKN 2025
MMCKalteng – Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melaksanakan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Tahun 2025, Selasa (09/12/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, bersama unsur Forkopimda Provinsi Kalteng serta instansi terkait.
Yuas Elko menyampaikan bahwa pemantauan ini merupakan tindak lanjut instruksi pemerintah pusat dalam rangka memastikan stabilitas harga dan pasokan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
Baca juga : Kasus Harian Covid-19, 14 November 2021 : Sembuh 2 Orang, Konfirmasi 3 Orang. Mari Terus Disiplin Prokes“Hari ini kita melakukan sidak menjelang Nataru sebagaimana instruksi dari pemerintah pusat. Jika kita lihat, harga komoditas cabai mengalami kenaikan menjadi Rp110.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000–80.000. Hal ini dipengaruhi cuaca dan distribusi dari luar daerah,” jelas Yuas.
Selain memantau harga cabai, Yuas juga menegaskan bahwa stok beras di Bulog Kalteng berada dalam kondisi aman.
“Stok beras kita di Bulog cukup, masih ada 15.135 ton. Kalau dihitung, ini mampu memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan. Pada Januari, stok tambahan sekitar 12.000 ton juga akan datang,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas tertentu, Pemprov Kalteng terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Pemprov Kalteng sudah melakukan fasilitasi dengan pihak luar, tinggal para pelaku usaha yang menindaklanjuti kerja samanya,” tambah Yuas.
Ia juga menegaskan bahwa Pemprov Kalteng secara rutin melaksanakan pasar penyeimbang, pasar murah, serta operasi pasar setiap kali Gubernur Kalteng melakukan kunjungan ke masyarakat.
Terkait harga LPG 3 kg, Yuas mengingatkan bahwa harga standar di pangkalan adalah Rp22.000. Ia meminta agar pengawasan ditingkatkan, terutama pada penjual di luar pangkalan agar tidak menjual melebihi harga yang ditetapkan.
Kepala Bulog Kalteng Budi Sultika, memastikan bahwa stok beras di wilayah Kalteng berada pada kondisi aman.
“Stok kami InsyaAllah aman. Saat ini kami menguasai 15.135 ton beras se-Kalteng yang tersimpan di sembilan titik gudang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa indikator stabilnya pasokan dapat dilihat dari kondisi inflasi daerah yang tidak dipengaruhi oleh harga beras dan harga beras di pasar yang relatif stabil.
“Itu indikator bahwa posisi kita surplus beras sampai enam bulan ke depan,” bebernya.
Bulog Kalteng juga akan melakukan penyerapan gabah dan beras kembali pada Maret mendatang bersama TNI dan Polri. Rata-rata penyaluran beras Bulog saat ini mencapai 35 ton per hari, atau sekitar 1.000 ton per bulan.
Budi menambahkan bahwa beras Bulog sebagian bersumber dari petani lokal, meskipun masih terdapat sisa stok lama yang sebelumnya sempat mengandung beras impor. Saat ini penyerapan gabah lokal memang terdampak cuaca karena belum memasuki masa panen. “Nanti akan terlihat dampaknya pada Maret saat masuk musim panen,” pungkasnya.
Pemantauan dilakukan pada beberapa titik strategis, yaitu Pasar Besar, Jalan Ahmad Yani, Warung penjual isi ulang LPG Jalan Ahmad Yani, Pasar Kahayan, Palangka Raya dan Gudang Bulog, Jalan Tjilik Riwut km 3.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Kalteng berharap stabilitas harga dan pasokan bahan pokok dapat terus terjaga, sehingga kebutuhan masyarakat menjelang HBKN dan Nataru 2025 tetap aman dan terkendali.(WDY/Foto:Iksn)