Sei Gohong, Permata Wisata Palangka Raya yang Padukan Keindahan Alam dan Kearifan Lokal
MMCKalteng - Palangka Raya - Desa Wisata Sei Gohong berjarak sekitar 35 kilometer atau 45 menit dari pusat Kota Palangka Raya. Setibanya di kawasan ini, pengunjung langsung disambut suasana alam yang asri, pepohonan rindang, serta udara sejuk khas tepian Sungai Rungan. Salah satu daya tarik utama desa wisata ini adalah aliran sungainya yang jernih berwarna coklat kehitaman, dipengaruhi struktur tanah serta akar-akar vegetasi lahan gambut.
Arus sungainya yang sedikit deras memberi sensasi tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati susur sungai layaknya arung jeram mini. Kebersihan kawasan pun terjaga berkat keterlibatan aktif warga sekitar.
Baca juga : Plt. Gubernur Kalteng Ikuti Rakor Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Pelaksanaan Regulasi Omnibus LawDi sepanjang tepian sungai, tersedia pondok-pondok kecil yang dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat dan bersantai sembari menikmati suasana alam. Namun, daya tarik Sei Gohong tidak hanya berhenti pada keindahan alamnya. Desa ini juga menghadirkan kearifan lokal Dayak Ngaju dan kisah konservasi orangutan yang menjadi ikon kawasan tersebut.
Sungai Rungan menjadi jalur utama aktivitas wisata, termasuk perjalanan menuju Pulau Kaja, habitat rehabilitasi orangutan yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Melalui perahu kelotok dari Dermaga Sei Gohong, wisatawan dapat menyusuri sungai yang tenang di tengah hamparan pepohonan tropis. Dari atas perahu, pengunjung berkesempatan mengamati orangutan yang tengah bergelantungan atau mencari makan, belajar hidup mandiri sebelum dilepasliarkan ke hutan.
Kearifan lokal masyarakat Dayak semakin memperkaya daya tarik desa ini. Di antaranya terdapat rumah adat Huma Hai serta pasah patahu, tempat sakral yang digunakan untuk berbagai ritual adat.
Untuk memasuki kawasan wisata ini, tarifnya sangat terjangkau: tiket masuk Rp5.000 per orang, parkir kendaraan Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil, serta sewa pondok senilai Rp25.000 bagi pengunjung yang ingin bersantai lebih nyaman di tepi sungai.
Selain menawarkan rekreasi alam, Desa Wisata Sei Gohong juga mendorong pemberdayaan masyarakat melalui jasa pemandu, kuliner lokal, hingga kerajinan tradisional. Keberadaan desa wisata ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dan satwa liar, sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi warga setempat. (MTD)