Pasokan Ayam dari Luar Minta Dibatasi

MMCKalteng - Palangka Raya - Masyarakat di Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berharap pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), membatasi penjualan ternak ayam dari luar Bumi Tambun Bungai.
Pasalnya, dengan menjamurnya penjualan ayam dari luar daerah, dikhawatirkan memberikan dampak buruk bagi penjualan ayam lokal, khususnya dari segi harga.
Baca juga : Kadis TPHP Prov. Kalteng Terima Tamu dari BBPSI BIOGENHal ini disampaikan masyarakat Desa Sungai Kapitan secara langsung kepada anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) H Jubair Arifin, saat reses perseorangan ke Daerah Pemilihan (Dapil) III, meliputi Kabupaten Kobar, Lamandau dan Sukamara, Senin (1/4).
“Hasil Reses hari ini adalah pada saat saya melakukan pertemuan langsung dengan masyarakat Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai Kabupatem Kobar, masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai peternak ayam, meminta agar adanya pengendalian ternak ayam yang berasal dari luar Kalteng. Karena masuknya ternak ayam dari luar Kalteng bisa mengakibatkan harga ayam didaerah anjlok,” kata Jubair, saat dihubungi, kemarin.
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan, selain berharap adanya pengendalian ternak ayam yang berasal dari luar daerah, masyarakat juga mengharapkan agar pemerintah dapat menetapkan Harga Eceran Terendah (HET) dari ayam hidup. Hal ini dikarenakan sampai saat ini, harga ayam hidup masih fluktuaktif terutama saat masuknya penjualan ternak ayam dari luar daerah.
“Berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat, harga ayam kerap anjlok karena masuknya pasokan dari luar daerah. Oleh karena itu, selain berharap adanya pengendalian ternak ayam dari luar daerah, masyarakat setempat juga berharap agar pemerintah menetapkan harga eceran terendah dari ayam hidup, sehingga harga ayam lokal tidak anjlok saat pasokan ayam dari luar daerah masuk ke ke wilayah tersebut,” terangnya.