Manfaatkan Perpustakaan Bernilai Inklusi Sosial

MMCKalteng - Palangka Raya – Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kota Palangka Raya Trecy E. Anden melalui Kabid Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Ninik Listianti, mengungkapkan, jika pihaknya terus memberikan pelayanan ilmu pengetahuan. Salah satunya melalui perpustakaan keliling.
“Melalui perpustakaan keliling, kita terus bertransformasi agar keberadaan perpustakaan dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat dalam berbagai sisi kehidupan,” katanya, Rabu (7/8).
Baca juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Prov Kalteng Lakukan Sterilisasi Hingga Radius 100m dari Tempat Tinggal PasienSejauh ini lanjut Ninik, perpustakaan keliling yang ada terus diaktifkan hingga menjangkau wilayah-wilayah pedesaan dan pinggiran.
Dengan bermodalkan tiga unit mobil perpustakaan keliling, yang dimiliki Pemko Palangka Raya, maka upaya memberikan pelayanan ilmu pengetahuan terus dijalankan dengan terus berkeliling menyusuri TK, PAUD, SD, SMP dan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu.
“Ya, perpustakaan ini sekarang sudah mengadakan transformasi menuju ke inklusi sosial,” ujarnya.
Diterangkan, perpustakaan yang bertransformasi tersebut dimaksudkan, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca masyarakat tetapi bagaimana menjadi wadah pelatihan berbagai macam kegiatan, yang dapat memberikan dampak positif dan membangun kesejahteraan bagi masyarakat.
Sebut saja buku-buku yang ada di perputakaan keliling, kini disediakan bervariasi, dimulai dari penyediaan buku cerita bagi anak-anak, buku-buku pengetahuan, hingga buku-buku ketrampilan bercocok tanam atau buku peluang usaha yang menunjang untuk pengembangan pengetahuan.
“Nah, ketika seseorang tertarik mempelajari atau membaca buku yang berkaitan dengan ketrampilan, tentu ia ingin mencobanya. Nah, jika berjalan maka tujuan akhirnya bisa membawa pada kesejahteraan, bebernya.
Ninik berharap, keberadaan perpustakaan setidaknya dapat memberikan harapan untuk masyarakat dalam melakukan perubahan hidup yang lebih maju.
“Maka itu perpustakaan sekarang ini sudah berupaya untuk mentransformasikan pengetahuan yang dapat bernilai inklusi sosial,” tandasnya. (MC. Isen Mulang)