Kerajinan

MMCKalteng - Kerajinan anyaman Kota Palangka Raya rupanya banyak diminati masyarakat luar negeri, hal ini mengingat kerajinan rotan memiliki nilai tambah yaitu keunikan motif dan desain, ungkap Ramintje (74) kepada awak media center isen mulang, Senin ( 23/07/2018).
Industri kecil anyaman rotan dan purun " Kelompok Pahari" yang beralamat di Jl. RTA. Milono Km. 10 Surung I Nomor 48 Kereng Bangkirai ini sering mendapatkan pesanan dari berbagai negara seperti Jepang, Australia, dan Jerman sedangkan untuk pasar domestik di dominasi ke daerah Jawa.
Baca juga : Kadis ESDM Vent Christway : Perpres 55 Tahun 2022 Meskipun Tidak Sepenuhnya Akomodir Kepentingan Daerah, Namun Berpeluang Tingkatkan PADDalam mengembangkan usahanya sendiri, Ramintje mengaku sering terkendala minimnya bahan baku kerajinan, hal ini mengingat sebagian besar bahan bakunya berasal dari luar Kota Palangka Raya bahkan untuk beberapa item tertentu harus dipesan dari pulau jawa, tambahnya.
Ia mengatakan, setidaknya saat ini usahanya mempekerjakan sebanyak 10 orang yang membuat kerajinan rotan dan purun mulai dari tas, amak lampit motif batang garing, lawung (tutup kepala), gelang, anting, dompet, kipas tangan rotan, dan pernak pernik yang terbuat dari rotan lainnya.
Perempuan ini juga sering mengikuti event pameran di tingkat daerah dan nasional bahkan sering diundang untuk menjadi instruktur diberbagai pelatihan yang diselenggarakan baik pemerintah maupun perbankan. Saya juga sering menerima mahasiswa magang maupun masyarakat yang ingin belajar tentang kerajinan anyaman rotan ini.
Untuk menjaga kualitas kerajinan rotan ini, kami hanya menggunakan bahan baku yang berkualitas intinya adalah kita harus meningkatkan kreatifitas dan inovasi dengan mengikuti trend dan perkembangan jaman saat ini, tutupnya.