Pengelolaan Pariwisata Kalteng Perlu Belajar dari Yogyakarta

MMCKalteng - Palangka Raya – Wakil Ketua DPRD Kalteng Faridawaty Darland Atjeh memimpin secara langsung kunjungan kerja (kunker) ke Daerah Istimewa Yogyakarta belajar terkait dengan pengelolaan pariwisata. Anggota Komisi III diantaranya Andina Theresia Narang, Hj Sri Neni Trianawati, Andayani, dr. Niksen S. Bahat dan Heri Santoso mendampingi secara langsung kunker tersebut.
Faridawaty menjelaskan, kunjungan kerja yang dilakukan ke Yogyakarta beberapa waktu lalu memang mendapatkan sejumlah masukan terkait dengan pengembangan dan pengelolaan pariwisata bagi Kalteng. Ada sejumlah hal menarik yang didapatkan dari hasil kunjungan tersebut dan menjadi masukan bagi pengelolaan pariwisata di Kalteng.
Baca juga : Gubernur H. Sugianto Sabran : Kemitraan Media Massa Dan Pemerintah Daerah Lebih Dioptimalkan Lagi, Khususnya Dalam Memberikan Edukasi Kepada Masyarakat Memasuki Era Normal Baru di Tengah PandemiContoh, kata Faridawaty, menyiapkan destinasi wisata dan industri dilakukan metode pendampingan yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Dimana, pada tahun 2021 ini pemerintah provinsi Yogyakarta meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk dapat mengusulkan program destinasi bersama dengan objek wisatanya.
“Dari Yogyakarta kita banyak belajar, ketika kondisi normal dan pariwisata dibuka mereka sudah mempersiapkan sejumlah hal. Misalnya kesiapan ruang isolasi, wastafel, thermal gun atau pendeteksi suhu tubuh, termasuk penerapan protokol kesehatan dengan disiplin. Menariknya, setiap kabupaten dan kota dapat mengajukan 30 objek wisata,” kata Faridawaty saat menyampaikan hasil kunjungan ke Yogyakarta, Minggu (13/6/2021) di Palangka Raya.
Ia melanjutkan, destinasi wisata tidak semata diajukan begitu saja. Pihak pemerintah melakukan berbagai agenda seperti simulasi, sertifikasi, monitoring, evaluasi, program staycation atau mendorong masyarakat menghabiskan waktu berlibur di dalam daerah saja dan tidak keluar daerah, dan melakukan uji coba terbatas.
Hasil dari simulasi, katanya, dan berbagai program kegiatan lainnya diharapkan wisatawan yang datang berkunjung dalam kondisi yang sehat, demikian pula kembalinya nanti. Semua langkah yang ditempuh bertujuan memajukan dan mengembangkan potensi pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.
Apa yang diperoleh ini, ungkap Faridawaty, sebuah masukan dan pembelajaran yang sangat berharga. Bagaimana Kalteng dapat kembali meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata di tengah pandemi. Pengembangan pariwisata dengan tetap taat pada protokol kesehatan, dan juga tersedianya sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan. (Rovie / Foto: Rovie)