Dinkes Prov. Kalteng Selenggarakan Rapat Tim Ahli dan Seleksi Program Bantuan Tugas Belajar Dokter Spesialis, Dokter Subspesialis/Konsultan dan Perawat Spesialis

MMCKalteng - Palangka Raya – Pemprov. Kalteng melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyelenggarakan rapat tim ahli dan seleksi program bantuan tugas belajar dokter spesialis, dokter subspesialis/konsultan dan perawat spesialis tingkat Provinsi Kalteng, bertempat di Aula Bakti Husada Dinkes Prov. Kalteng, Kamis (28/7/2022). Sahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B Aden saat membacakan sambutan Gubernur mengatakan, Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan komponen penting dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan karena menjadi pelaku utama yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan tersebut.
"Perencanaan SDMK adalah upaya penetapan jenis, jumlah dan kualifikasi SDMK sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan," katanya.
Baca juga : Pemkab Kobar Gelar Uji Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Lebih lanjut Herson menyebutkan, dalam hal pendayagunaan SDMK, Pemerintah mempunyai kewenangan mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan pelayanan kesehatan. Selain itu, Pemerintah Daerah juga dapat mendayagunakan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan daerahnya.
"Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas SDMK diperlukan peningkatan mutu SDMK yaitu dengan memberikan bantuan pendidikan kepada tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis, dokter subspesialis/konsultan dan perawat spesialis," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinkes Prov. Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan bahwa Gubernur Sugianto Sabran mengharapkan Dinkes fokus dalam mengembangkan rumah sakit provinsi yang dikembangkan menjadi rumah sakit regional.
"Karena ini sifatnya memenuhi kebutuhan formasi, maka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa tidak dibuka tanpa syarat. Misalnya, Rumah Sakit Doris Sylvanus mengusulkan sesuai kebutuhan, jika di rumah sakit sudah ada Dokter Spesialis penyakit dalam enam orang, maka tidak bisa lagi mengambil penyakit dalam. Jadi rumah sakit mengusulkan untuk beasiswa yang memang dibutuhkan dan belum ada. Sedangkan untuk Rumah Sakit Hanau, karena dokter spesialisnya terbatas maka kesempatan terbuka lebar tentu dengan beberapa syarat," tutupnya.
Turut hadir pejabat eselon III dan IV Dinkes Prov. Kalteng, perwakilan Rumah Sakit Doris Sylvanus, perwakilan BKAD Prov. Kalteng, perwakilan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prov. Kalteng, perwakilan RSJ Kalawa Atei, dan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalteng. (Gery/Foto:PPID Dinkes/edt:rkh)