GERDAL Tikus dan Edukasi Biosaka di Desa Bentuk Jaya Dadahup A5 Kabupaten Kapuas

Dalam upaya pengamanan lahan pertanaman Padi Musim Tanam (MT) Oktober-Maret (OKMAR) 2022/2023 di Desa Bentuk Jaya (Dadahup A5), Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan melalui UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Kalimantan Tengah, serta petani melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian (GERDAL) hama tikus dan edukasi pembuatan Biosaka, Kamis (24/11/2022). GERDAL dilaksanakan di lokasi lahan percepatan tanam seluas 100 Ha, Dadahup A5, Kabupaten Kapuas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Prov. Kalteng melalui Kepala UPT BPTPH Alpan Samosir menyerahkan bantuan bahan pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tikus berupa Klerat 200 Kg, dan Brankus 500 batang. "Baru saja kita serahkan bantuan pengendalian OPT Tikus berupa Klerat dan brankus dan langsung kita aplikasikan bersama petani hari ini," ujar Alpan.
Baca juga : Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dan Pra Lansia di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng
Pada kesempatan kegiatan GERDAL ini juga diserahkan juga bantuan bahan pengendali OPT lainnya, sepeti Topsida 50 Kg untuk penyakit padi Blast dan Kuproxat 50 Liter untuk penyakit padi kresek.
Setelah melakukan GERDAL Tikus, petani dan petugas Pengendali OPT (POPT) melakukan demo edukasi pembuatan Biosaka dengan menggunakan bahan dedaunan di sekitar lahan sawah. Biosaka ini sudah terbukti mampu meningkatkan produksi padi dengan tanpa biaya tinggi. Biosaka bisa diaplikasikan untuk padi dan tanaman lainnya.
"Biosaka merupakan elisitor yg dapat merangsang pertumbuhan sel jaringan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik” ujar Kepala UPT BPTPH di sela demo pembuatan Biosaka.
Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas TPHP Prov. Kalteng Sunarti mengatakan Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan/rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Hal terpenting adalah mampu menekan penggunaan pupuk 50-90 %. BioSAKA berasal dari anonim Bio yang artinya biologi dan Saka = Soko Alam/kembali ke alam, merupakan inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan dan tersedia melimpah di alam. (Alpan Samosir/BPTPH)