Pemprov. Kalteng Antisipasi Potensi Gangguan El Nino Tahun 2023

MMCKalteng - Palangka Raya - Dalam sektor pertanian, Fenomena El Nino dapat menjadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca yang berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman yang baik tentang El Nino sangat penting agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk mengurangi dampaknya.
Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa Provinsi Kalimantan Tengah akan mengalami cuaca ekstrem El Nino pada bulan Mei - September 2023, yang berdampak pada keadaan pertanaman pertanian, baik Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Baca juga : Relawan Satgas Covid-19 Lakukan Aksi Bersih-Bersih di Halaman PusdalopsBerkaitan dengan tersebut, pada Selasa (9/5/2023), Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Antisipasi Potensi Gangguan El Nino di Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura". FGD ini diikuti oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti; Kepala Bidang Tanaman Pangan Irpan Rianto; Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Alpan Samosir dan pihak Bank Indonesia (BI).
Dalam diskusi beberapa pertanyaan yang muncul terkait fenomena El Nino diantaranya, apakah cuaca ekstrem El Nino ini akan berlangsung lama?; Apakah akan mengganggu pertanaman sehingga menurunkan produksi, dan langkah-langkah apa yang disiapkan untuk menghadapi potensi gangguan El Nino ini.
Dalam FGD tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti mengatakan bahwa dampak El Nino harus diwaspadai karena dapat menimbulkan kekeringan panjang sehingga akan mengganggu pasokan air; gangguan musim tanam, yang berakibat penurunan produksi; penyebaran serangan hama penyakit tanaman, dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas; dan penurunan kualitas tanaman akibat pertumbuhan tanaman terganggu.
"Pertanaman kita pasti terganggu akibat El Nino, namun kita juga sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi sedini mungkin dan percepatan tanam musim tanam April-September 2023, setelah memasuki panen raya yang hampir berakhir di bulan Mei untuk musim tanam Oktober-Maret 2022-2023. Total luas tanam padi dari bulan Januari sampai dengan bulan April tahun 2023 seluas 58.895 Ha, tertinggi di bulan April seluas 25.138 Ha,” ujar Sunarti.
Terkait potensi gangguan El Nino, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan menyiapkan langkah-langkah diantaranya melakukan mapping lahan-lahan yang berpotensi kekeringan, sedangkan langkah mitigasi diantaranya teknologi budidaya hemat air, percepatan panen, sistem tumpangsari, klaim asuransi bagi puso (gagal panen), bantuan benih gratis bagi puso yang belum diasuransikan, menyiapkan pompa-pompa air portable, menyiapkan sumber-sumber air melalui pipanisasi dan embung, melakukan normalisasi saluran-saluran tersier dan kwarter di lahan pertanian, dan melakukan edukasi dan penyuluhan penanganan dampak perubahan iklim ekstrem El Nino.
Strategi lain juga dengan menggencarkan sosialisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). “Namun kita tidak bisa sendiri mengatasi potensi gangguan El Nino ini, kita harus bersinergi dengan instansi terkait,” ujar Sunarti mengakhiri. (DTPHP Prov.Kalteng).