Kadis Kominfosantik Agus Siswadi : Semua Aplikasi Harus Terintegrasi Dalam Satu Portal

MMCKalteng - Palangka Raya - Kepala Diskominfosantik Prov. Kalteng Agus Siswadi menghadiri Presentasi/ Demo Program/ Aplikasi Sistem Informasi Ketahanan Ekonomi, Kerawanan Sosial dan Sistem Informasi Hitung Pemilu-Pilkada 2024, bertempat di Ruang Virtual Conference (Vicon) Badan Kesbangpol Prov. Kalteng, Jumat (17/11/2023).

Presentasi aplikasi dipimpin langsung Kaban Kesbangpol Prov. Kalteng Katma F. Dirun.
Baca juga : Diklat Keuangan Daerah Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan TengahDalam sambutan pengantarnya, Kaban Kesbangpol Prov. Kalteng Katma F. Dirun menyampaikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Kegiatan Pemprov Kalteng melalui Badan Kesbangpol Prov. Kalteng dengan memanfaatkan Teknologi Informasi sehingga data laporan ataupun rekomendasi kebijakan adalah berdasarkan situasi terkini atau up to date, maka dilakukan Inovasi secara Digital melalui pembuatan Aplikasi/Sistem Informasi Ketahanan Ekonomi, Kerawanan Sosial dan Sistem Informasi Hitung Pemilu-Pilkada 2024.
Dijelaskan Katma, sistem informasi Ketahanan Ekonomi dan Kerawanan Sosial dalam rangka melihat lebih cepat apabila ada permasalahan sosial kemasyarakatan. Sementara itu, sistem Informasi Hitung Pemilu-Pilkada 2024 diharapkan dapat mempermudah dalam melakukan pemantauan hanya melalui HP android.

Kadis Kominfosantik Agus Siswadi menambahkan sebelum aplikasi ini digunakan harus ada uji kelayakan yang dilakukan untuk melihat kerawanan dan ketangguhannya oleh Bidang Persandian Diskominfosantik Prov. Kalteng.
“Dalam dua minggu ke depan, tim kami akan turun melakukan integrasi. Semua aplikasi harus terintegrasi dalam satu portal Diskominfosantik”, imbuhnya.
Pertemuan ini dihadiri Kepala Satgas Wilayah Kalteng Densus 88, Kepala Biro Ekonomi Setda Prov. Kalteng, Bappedalitbang Prov. Kalteng, Kabid Wasnas Kesbangpol Prov.Kalteng, Wakil Rektor Universitas NU, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Wasnas, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ketahanan ESBA, Akademisi dari UPR, dan perwakilan Ormas.(WDY/Foto:Rizaldi)