FBIM 2025: Besei Kambe, Olahraga Tradisi Khas Kalteng Pukau Masyarakat

MMCKalteng - Palangka Raya - Memasuki hari ketiga penyelenggaraan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2025, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan berbagai perlombaan pun semakin meningkat. Seperti saat berlangsungnya Olahraga Tradisional Besei Kambe, Selasa (20/5/2025) di Bawah Jembatan Sungai Kahayan. Tampak dari pagi hari masyarakat sudah memadati area tersebut, untuk menyaksikan lebih dekat Olahraga Tradisional yang akan digelar.
Besei Kambe adalah perlombaan mendayung saling berlawanan arah di dalam satu perahu. Dalam bahasa suku Dayak Ngaju, Besei artinya dayung / pendayung / mendayung, dan Kambe diartikan sebagai roh atau arwah nenek moyang suku Dayak. Lomba ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan melestarikan Olahraga Tradisional masyarakat Kalimantan Tengah yang berasal dari cerita rakyat turun menurun tentang makhluk halus yang mendayung saling berlawanan arah.
Baca juga : Wagub H. Edy Pratowo Lakukan Penandatanganan 3 buah Nota Kesepakatan antara Pemprov Kalteng dengan Pimpinan DPRD KaltengSebelum memulai perlombaan, peserta dibagi dalam dua regu yang beranggotakan dua orang. Kedua regu yang akan bertanding tersebut akan duduk saling membelakangi dengan lawan dalam satu perahu. Selanjutnya, masing-masing regu harus bersaing dengan sekuat tenaga untuk mendayung perahu ke dua arah yang berlawanan. Regu yang terlebih dahulu melewati batas penentuan dewan juri, maka dinyatakan sebagai pemenang.
Olahraga Tradisional ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan permainan tradisional Besei Kambe ke masyarakat luas bahkan hingga ke mancanegara. Keunikan Besei Kambe inilah yang ingin ditampilkan kepada banyak orang, khususnya kepada wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Pulau Borneo, tepatnya Provinsi Kalimantan Tengah. Besei Kambe ini merupakan warisan budaya nenek moyang, yang harus dilestarikan, karena ini juga sebagai daya tarik agar wisatawan berkunjung ke Provinsi Kalimantan Tengah untuk melihat keunikan dan keragaman budaya suku Dayak di Pulau Borneo, khususnya Provinsi Kalimantan Tengah.
Olahraga Tradisional Besei Kambe kali ini diikuti oleh peserta dari 1 Kota dan 10 Kabupaten se-Kalimantan Tengah, yang terbagi ke dalam Tim Putra dan Tim Putri. Adapun pemenang untuk Tim Putra, Terbaik 1 diraih oleh kontingen asal Kabupaten Katingan, Terbaik 2 kontingen asal Kabupaten Lamandau, Terbaik 3 kontingen asal Kabupaten Kotawaringin Barat, Terbaik 4 kontingen asal Kabupaten Pulang Pisau, Terbaik 5 kontingen asal Kabupaten Kapuas, dan Terbaik 6 kontingen asal Kota Palangka Raya.
\Sedangkan untuk tim putri, pemenang untuk Tim Putra, Terbaik 1 diraih oleh kontingen asal Kota Palangka Raya, Terbaik 2 kontingen asal Kabupaten Kapuas, Terbaik 3 kontingen asal Kabupaten Lamandau, Terbaik 4 kontingen asal Kabupaten Sukamara, Terbaik 5 kontingen asal Kabupaten Barito Utara , Terbaik 6 kontingen asal Kabupaten Murung Raya. (Jimmy)