Mahasiswa UGM KKN di Kabupaten Barito Selatan

MMCKalteng - Buntok - Program KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2025 di Kabupaten Barito Selatan berlangsung pada 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, melibatkan empat desa sasaran : Desa Sababilah, Desa Tetei Lanan, Desa Pamangka, dan Desa Sanggu.
Kegiatan ini dirancang sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan mengusung pendekatan pembangunan berkelanjutan yang meliputi pengembangan potensi wisata dan peningkatan produktivitas sektor pertanian serta perkebunan.
Baca juga : DP3APPKB Adakan Rakor Bidang Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga TPPS Prov. KaltengDi Desa Sababilah, tim KKN-PPM UGM Kesan Barisan 2025 melaksanakan rangkaian program terpadu yang berfokus pada penguatan sektor pertanian, pengelolaan lingkungan, dan pengembangan potensi wisata berbasis alam. Upaya ini diawali dengan kegiatan pemetaan kualitas air tanah yang bertujuan mendukung perencanaan pertanian berkelanjutan, dilanjutkan dengan perancangan mesin pencacah limbah hasil pertanian untuk meningkatkan efisiensi pengolahan limbah organik menjadi pakan ternak atau kompos.
Pemberdayaan masyarakat juga diperkuat melalui pelatihan pengolahan hasil panen cabai menjadi produk chili oil yang memberikan nilai tambah ekonomis sekaligus membuka peluang usaha baru bagi warga.
Dalam aspek perlindungan lingkungan, dipasang sepuluh banner pencegahan kebakaran hutan dan lahan di titik-titik rawan sebagai upaya edukasi dan penegasan sanksi hukum bagi pelanggar demi menjaga kelestarian hutan desa.
Selain itu, tim juga turut mendorong pengembangan sektor pariwisata melalui sosialisasi potensi geowisata dan ekowisata yang memanfaatkan kekayaan sumber daya alam setempat. Potensi tersebut mencakup pengelolaan hutan cemara sebagai jalur trekking, area perkemahan, kawasan jelajah alam, dan pengembangan Danau Sababilah sebagai destinasi strategis di kawasan lahan gambut.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam sekaligus pemanfaatannya secara bijak dapat meningkat, sehingga sektor wisata desa berkembang sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Di Desa Tetei Lanan, kegiatan KKN-PPM UGM dilaksanakan secara terpadu dengan fokus pada peningkatan kesadaran lingkungan, pemberdayaan masyarakat, edukasi kesehatan, serta pengembangan potensi lokal. Dalam bidang lingkungan dan pertanian, mahasiswa melaksanakan berbagai program, seperti sosialisasi zero food waste, pelatihan pengelolaan sampah organik, pembuatan pupuk organik, dan penerapan teknologi biopori untuk mendukung ketahanan air tanah. Masyarakat juga diberdayakan melalui edukasi perlindungan tanaman, pembuatan pupuk nabati, serta rancangan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat pemupuk sederhana yang efisien.
Di sisi lain, upaya pelestarian alam diwujudkan melalui penanaman berbagai bibit pohon, pemasangan plakat penanda lahan produktif, pemetaan partisipatif infrastruktur desa, hingga penyusunan media promosi digital tentang kekayaan hayati desa. Kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian dan perkebunan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi lingkungan, termasuk pengenalan satwa dilindungi dan bahaya konsumsi primata.
Dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan generasi muda, berbagai program dilaksanakan di SD NEGERI Tetei Lanan untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan sejak dini. Siswa mendapatkan edukasi mengenai keamanan pangan, kebiasaan hidup bersih, kesehatan reproduksi, hingga pengenalan flora-fauna endemik melalui metode kreatif, seperti membaca buku, menulis jurnal tanaman lokal, mengetik dengan perangkat komputer, mewarnai fauna, dan praktik bercocok tanam.
Kegiatan literasi, motivasi kuliah, serta edukasi teknologi penyaringan air turut dilaksanakan untuk membangun karakter, kepedulian lingkungan, dan keterampilan. Seluruh rangkaian program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas masyarakat, memperkenalkan potensi lokal, serta membentuk pola pikir berkelanjutan yang dapat diterapkan secara mandiri oleh warga Desa Tetei Lanan.
Program kerja di Desa Pamangka diarahkan pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan. Tim KKN-PPM UGM Kesan Barisan 2025 Sub-unit Pamangka melaksanakan program kerja terintegrasi untuk memperkuat sektor unggulan desa, meningkatkan kapasitas masyarakat, serta memperkenalkan teknologi tepat guna.
Dalam bidang pertanian, mahasiswa mengembangkan dan menguji langsung alat pendeteksi kadar kelengasan tanah serta alat pendeteksi suhu dan kualitas udara yang memudahkan petani memantau kondisi lahan secara akurat, menentukanw waktu penyiraman dan pemupukan, serta meningkatkan efisiensi sumber daya.
Di bidang peternakan, dilakukan sosialisasi pencegahan penyakit ternak infeksius dan non-infeksius serta teknik beternak yang baik dan benar, disertai pengenalan sistem integrated farming melalui budidaya maggot dari limbah pertanian, perkebunan, dan rumah tangga sebagai sumber pakan ternak mandiri.

Upaya peningkatan ekonomi masyarakat juga diwujudkan melalui pelatihan wirausaha berbasis hasil pertanian dan perkebunan, edukasi standar keamanan pangan, serta motivasi pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai tambah yang aman dan layak jual.
Fokus pemberdayaan juga mencakup bidang pendidikan, lingkungan, dan tata kelola potensi desa. Di SD NEGERI Pamangka, mahasiswa mengadakan kegiatan eksplorasi minat dan bakat siswa untuk mengembangkan kemampuan logika, seni, kepemimpinan, hingga keterampilan fisik, serta memberikan edukasi bahaya rabies bagi warga. Dalam pengelolaan lingkungan, warga dilatih membuat kompos mandiri dengan metode Berkeley menggunakan limbah rumah tangga, pertanian, dan perkebunan, serta memproduksi pestisida hayati dari kulit bawang untuk mengendalikan hama secara ramah lingkungan.
Untuk mendukung perencanaan desa, tim KKN melaksanakan geotagging perkebunan dan lokasi pertanian sehingga pemerintah desa memiliki peta digital persebaran lahan yang akurat. Seluruhr rangkaian program ini dirancang untuk menciptakan dampak berkelanjutan, mengoptimalkan potensi desa, serta meningkatkan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup masyarakat Pamangka.
Sub-unit Sanggu melaksanakan serangkaian program kerja terpadu yang memadukan edukasi, inovasi teknologi, pelestarian lingkungan, dan promosi digital untuk mengoptimalkan potensi wisata, lingkungan, serta ekonomi kreatif desa. Upaya ini mencakup pembuatan booklet informasi digital keanekaragaman hayati, edukasi budidaya dan konservasi anggrek, serta pemanfaatan limbah kulit buah nanas menjadi produk fermentasi tepache yang bernilai jual dan ramah lingkungan.
Pendidikan lingkungan ditanamkan sejak dini melalui pengadaan sekolah alam, sementara penguatan fasilitas wisata diwujudkan melalui pembuatan papan informasi pariwisata yang berisi peta persebaran tempat wisata, penerbitan booklet desa wisata, dan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi pelaku wisata. Di bidang digitalisasi, desa meluncurkan web map tempat wisata berbasis geotagging, disertai peta tutupan lahan yang mendukung perencanaan tata ruang dan konservasi.
Selain itu, pemberdayaan ekonomi lokal diperkuat melalui pengembangan produk olahan berbasis sumber daya alam lokal sebagai oleh-oleh khas, promosi melalui infografis digital potensi wisata, serta pembuatan video profil pariwisata yang dipublikasikan secara luas melalui website resmi desa.
Pelestarian budaya menjadi bagian penting dari program ini melalui inisiatif jejak budaya Sanggu yang mendokumentasikan warisan budaya, tradisi lokal, dan cerita rakyat sebagai daya tarik wisata budaya. Rangkaian program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing Desa Sanggu sebagai destinasi wisata berkelanjutan, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan memperkuat identitas budaya lokal.
Seluruh rangkaian kegiatan KKN-PPM UGM 2025 di Kabupaten Barito Selatan mencerminkan sinergi antara ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Dengan pendekatan partisipatif, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi bagi kemandirian desa dalam jangka panjang.
Harapannya, kerja sama yang terjalin selama pelaksanaan KKN-PPM dapat menjadi titik awal pengembangan desa yang berkelanjutan, berdaya saing, dan beridentitas kuat di tengah arus perubahan global.