Wabup Jayadikarta Buka Pelatihan SiPandu Bencana, Dorong Tagana Tingkatkan Kesiapsiagaan dan Profesionalisme
MMCKalteng - Pulang Pisau - Wakil Bupati (Wabup) Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, H. Ahmad Jayadikarta membuka Pelatihan dan Sosialisasi Sistem Informasi Penanggulangan Bencana (SiPandu Bencana) bagi relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Aula Dinas Sosial setempat, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini digelar untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) relawan sosial dalam menghadapi berbagai potensi bencana di daerah.
Wakil Bupati Pulang Pisau resmi membuka kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi SiPandu Bencana yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) relawan sosial, khususnya bagi anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Baca juga : Kapolda Kalteng Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025Dalam arahannya, Wabup mengatakan pelatihan tersebut menjadi sarana penting bagi para relawan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi situasi bencana.
“Melalui pelatihan ini, para peserta dapat belajar, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana. Saya berharap Tagana dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat serta mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di daerah kita,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa peningkatan kapasitas dan pengetahuan para relawan menjadi hal krusial agar lebih siap dan tanggap menghadapi situasi darurat. Menurutnya, seluruh upaya penanggulangan bencana bertujuan utama untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari berbagai ancaman.
Lebih lanjut, Ahmad Jayadikarta menjelaskan bahwa Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) memiliki peran penting dalam pembentukan dan pengembangan Tagana. Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 29 Tahun 2012, Tagana merupakan wadah relawan masyarakat yang memiliki kepedulian dan berperan aktif dalam penanggulangan bencana.
“Tagana berprinsip pada one command (satu komando), one rule (satu aturan), dan one corps/unity (satu korsa/unit). Berdasarkan tiga prinsip itu, jiwa Tagana sebagai relawan kemanusiaan yang bermoral, cerdas, dan profesional dapat terwujud,” terang Wabup.
Ia juga menegaskan pentingnya komitmen yang kuat dari seluruh anggota Tagana dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai potensi masyarakat taktis dalam penanggulangan bencana.
“Diharapkan, semangat, pengetahuan, dan keterampilan anggota Tagana terus meningkat sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia di bidang kebencanaan di wilayah kita,” pungkas Ahmad Jayadikarta. (Diskominfostandi Pulang Pisau/@dudenk/Barsel)/Edt:UL