Terima Kasih Bapak Atu Narang

MMCKalteng - Palangka Raya - Politisi senior PDI Perjuangan R. Atu Narang secara resmi mengakhiri kepemimpinannya di DPRD Kalteng pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kalteng, di gedung dewan, Rabu (28/8).
Dalam rapat kemarin, Anggota DPRD Kalteng selama 4 periode yang 3 kali menjabat sebagai Ketua DPRD Kalteng ini secara resmi menyerahkan palu sidang kepada Pimpinan Sementara DPRD Kalteng Duwel Rawing dari PDI Perjuangan.
Baca juga : Rakoornas Penanganan Prostitusi dan Suporting Penutupan LokalisasiBanyak kesan yang dirasakan sejumlah wakil rakyat terhadap kiprah Atu Narang yang sukses membesarkan PDI Perjuangan di Kalteng serta menjadi Pimpinan DPRD Kalteng yang berwibawa dan disegani.
Salah satunya, Y. Freddy Ering. Menurut Freddy, Atu Narang merupakan tokoh sentral dalam pembangunan di Bumi Tambun Bungai ini. Terlebih Atu Narang memiliki sosok berwibawa dan disegani.

“Beliau politisi senior yang berwibawa dan disegani oleh semua pihak,” kata Freddy.
Hal lain, menurut Freddy, sosok Atu Narang juga sukses menjaga harmonisasi antara lembaga DPRD Kalteng dan pihak eksekutif. “Beliau sosok yang mampu membangun hubungan harmonis dengan eksekutif,” ujarnya.
Sosok Atu Narang di DPRD Kalteng dan DPD PDI Perjuangan memang sangat kental. Kharisma dan aura kepemimpinan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai puncuk pimpinan, disegani kader PDI Perjuangan dan partai lainnya. 20 tahun kiprah dan pengabdian pria 74 tahun ini di DPRD Kalteng, hingga akhirnya memutuskan pensiun dari dunia politik pada 2019.
Faridawaty Darland Atjeh, yang juga sangat mengagumi dan segan akan keberadaan R. Atu Narang mengungkapkan begitu banyak pelajaran politik yang didapatkan, termasuk kasih sayang dan perhatian sebagai sosok orang tua.
Tangis Faridawaty pun pecah saat Atu Narang mengucapkan selamat karena terpilih kembali. Diungkapkan Faridawaty, ada begitu banyak pelajaran, pesan dan pengetahuan yang didapatkan selama Atu Narang memimpin.
“Paling berkesan selama pak Atu memimpin, selalu diingatkan untuk menjauhi hal-hal atau perbuatan yang bertentangan dan melanggar hukum. Usai rapat terbatas pimpinan fraksi, saya dipanggil, dan diingatkan secara khusus untuk menjauhi hal yang melanggar hukum. Ini merupakan momen sangat berkesan yang didapatkan selama pak Atu memimpin DPRD Kalteng,” kata Faridawaty di Palangka Raya, Rabu (28/8).
Tak hanya pendidikan politik yang didapatkan, lanjut Faridawaty, sosok Atu Narang merupakan pribadi yang penyayang. Adanya beliau seolah terlindungi dan dijauhkan dari segala hal yang bisa mempermalukan diri sendiri.
“Selama ini, beliau yang mengajarkan saya cara berpolitik yang elegan dan berwibawa. Selalu menjadi ayah dan guru bagi ibu. Mengajarkan ibu mengerem emosi saat-saat menghadapi hal-hal yang bertentangan dengan nurani. Beliau mampu membuat semua anggota dewan patuh. Sosok beliau menguasai sekali bidang dan tugasnya, serta piawai memainkan irama politik. Punya sikap tegas. Terima kasih bapak Atu Narang,” tutup legislator Partai NasDem ini.