Gubernur Kalteng Tinjau Pelayanan Pasien Terdampak Karhutla di RSUD Jaraga Sasameh, Buntok

MMCKalteng - Barito Selatan - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran meninjau langsung penanganan kesehatan bagi pasien terdampak asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh, Buntok, Sabtu (21/9/2019).
Setibanya di RSUD orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini segera meninjau berbagai fasilitas ruangan yang tersedia serta kelengkapan lainnya. Tak lupa Gubernur juga berdialog dengan beberapa pasien terkait pelayanan di RSUD, serta memberikan arahan dan masukan kepada para petugas agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Baca juga : Dinkes Kobar Gelar Resosialiasi JKK dan JKM untuk Pemegang Program Layanan Level PertamaTurut hadir Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri, S.Hut., M.P, Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng H. Agustiar Sabran, S.IKom, Bupati Barsel H. Eddy Raya Samsuri, ST, Wakil Bupati Barsel Satya Titiek Atyani Djoedir, sejumlah Bupati di Kalteng, Wali Kota Palangka Raya, sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Kalteng, unsur Forkopimda, tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Masyarakat, serta para tamu undangan lainnya.

Peninjauan ini dilakukan usai Gubernur memberikan arahan dan motivasi kepada para Siswa-Siswi SMA, SMK, Madrasah Aliyah se-Kecamatan Dusun Selatan, Buntok.
Pertemuan digelar di Gedung Jaro Pirarahan, Sabtu (21/9/2019) dan dihari oleh ratusan Siswa-Siswi yang menyambut kehadiran Gubernur Kalteng dengan yel-yel dari sekolahnya masih-masing dengan penuh semangat.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memberikan perhatian serius terhadap penanganan kesehatan bagi masyarakat terdampak karhutla. Sekitar 194 rumah oksigen disiagakan, bertempat di rumah sakit, Puskesmas, dan gedung SKPD. Kemudian, Tim Reaksi Cepat (TRC) bencana di rumah sakit dan pos pelayanan lini satu di puskesmas se-Kalimantan Tengah juga diaktifkan.

Selain itu, Emergency Mobile Team sudah dibentuk untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas lapangan dan masyarakat sekitar karhutla, yang dari bulan Agustus sudah melayani kurang lebih 2.400 orang.