Masifkan Upaya Pencegahan, Satpol PP Kalteng dan Satgas Karhutla Terus Lakukan Patroli Dialogis

MMCKalteng – Palangka Raya - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya memprediksi Kalimantan Tengah akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus ini. Namun, sebagian besar wilayah masih turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Timbulnya hujan pada musim kemarau ini, menurut Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer yang terjadi menyebabkan hujan masih turun di beberapa wilayah. Gangguan atmosfer Rossby Ekuatorial menambah potensi hujan di Kalteng dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga : Wagub Edy Pratowo Sampaikan Pidato Pendapat Akhir 2 Raperda dan Pidato Jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Raperda Perubahan Bentuk Hukum BUMD dan Raperda Pertanggungjawaban APBD Tahun 2022
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Tengah yang tergabung dalam Tim Satgas Siaga Karhutla Kalteng terus bergerak dan melanjutkan upaya pencegahan dengan melaksanakan patroli dialogis ke rumah-rumah warga, dengan menyampaikan sosialisasi dan ajakan secara persuasif kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, dan melaporkan kepada petugas jika terjadi kebakaran agar segera ditangani.
Kepala Satpol PP Prov. Kalteng Baru I Sangkai saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (29/8/2024) menjelaskan kondisi saat ini, meskipun hujan masih sering terjadi, lapisan bawah tanah terutama lahan gambut masih belum dibasahi secara optimal. Sehingga risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap tinggi. Oleh karena itu, peringatan terhadap kewaspadaan terhadap karhutla tetap diberikan kepada masyarakat.

“Kita akan terus pantau kondisi di lapangan, daerah mana saja yang masih ada titik apinya dan itu akan terus kita gencarkan patroli dan sosialisasi kepada warga sekitar agar teredukasi dengan baik,” ujarnya.
“Saya juga berpesan kepada masyarakat agar kita bersama-sama menjaga lingkungan kita, mengingat selain kejadian karhutla, juga ada beberapa wilayah di daerah kita yang rawan banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi,” tutup Baru.
(HKY/Foto:Hengki)/Edt:WP