KETUA DPRD KALTENG WIYATNO

Pengawasan Pembangunan Akan Diperketat
MMCKalteng - Palangka Raya - Senin (7/10) lalu, Wiyatno, anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) dilantik menjadi Ketua Defenitif DPRD Kalteng periode 2019-2024. Menduduki jabatan sebagai ketua dewan, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalteng ini menegaskan akan memperketat pengawasan pembangunan dan memperhatikan secara serius sektor pembangunan lainnya di daerah ini.
Baca juga : MIN 3 Palangka Raya Pilih PJJSitus Budaya Daerah
Dalam press releasenya, yang diterima, Selasa (8/10), legislator dari PDI Perjuangan menegaskan, selain program skala prioritas, ada bebeberapa sektor pembangunan yang akan menjadi perhatiannya kedepan.
Keberadaan situs bersejarah di Kalteng menurutnya harus mendapat perhatian serius kedepannya dari pemerintah. Karena situs budaya yang menyimpan sejarah itu harus dipelihara secara berkseinambungan.
“Situs budaya itu merupakan kekayaan yang kita miliki, karena menyimpan nilai sejarah dan makna yang tinggi. Sehingga generasi penerus bangsa yang ada di Kalteng bisa mengenal dan belajar dari situs itu,” kata Wiyatno.
Dikatakan, Kalteng memiliki banyak situs budaya seperti rumah betang yang telah berusia tua. “Banyak filosofi yang terkandung di dalam rumah betang. Selain itu banyak pula hal-hal yang dapat dipetik dalam rumah betang,” terang Wiyatno.
Di antaranya, lanjut Wiyatno, filosofi Huma Betang mengajarkan bagaimana dalam hidup bermasyarakat dalam kebersamaan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan. “Dalam rumah betang semua dapat bersatu meski ada perbedaan. Ini tentu makna yang sangat mendalam,” ungkapnya.
Lebih lanjut Anggota DPRD Kalteng peraih peraih suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) V, meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) ini menginginkan, keberadaan rumah betang mendapat perhatian serius dari pemerintah. “Ini aset yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kita ingin, jika ingin belajar kerukunan, orang bisa belajar ke rumah betang,” tambah Bendahara DPD PDI Perjuangan Kalteng ini.
Dia juga mengaku ingin budaya leluhur di Kalteng terus perlihara dan dilestarikan. “Kami juga mendorong untuk mengeksplor seni budaya daerah agar tetap eksis dan tidak terkikis oleh modernisasi zaman. Untuk itu, dalam mewujudkan hal itu ke depan kita akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama,” pungkasnya.
Kapuas dan Pulpis Jadi Penyangga Pangan IKN
Kabupaten Kapuas dan Pulpis merupakan lumbung padi Kalteng. Oleh sebab itu dia menginginkan dua kabupaten ini terus meningkatkan produksi padi. “Pemerintah pusat telah mengumumkan pembindahan ibu kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim). Untuk itu kami menginginkan, ke depan Kapuas dan Pulpis bisa menjadi salah satu penyangga pangan IKN,” harapnya.
Menurutnya, penyediaan sarana dan prasarana serta infrastruktur pertanian harus menjadi perhatian pemerintah. “Lakukan intensifikasi pertanian dengan meningkatkan hasil pertanian. Optimalkan lahan pertanian yang ada, sehingga produksi pertanian bisa meningkat,” katanya.
Selain itu, lanjut mantan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kapuas ini, untuk meningkatkan produksi pertanian juga dapat dilakukan dengan cara melakukan ekstensifikasi pertanian, salah satunya dengan memperluas lahan atau cetak sawah baru.
Dengan tersebut produksi pertanian di Kalteng dapat ditingkatkan. “Upaya lain dengan pengembangan padi unggul. Di mana, padi unggul selain produktivitasnya tinggi juga dapat panen dua kali setahun,” tambahnya.
Dikatakan, selain hal peningkatan infrastruktur pertanian, pemerintah juga harus memberi dukungan kepada petani. Seperti bantuan sarana produksi (saprodi) pertanian. Seperti obat-obatan, alat dan mesin pertanian serta alat pascapanen. “Yang tidak kalah pentingnya adalah pendampingan dari instansi terkait kepada petani. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan dan permasalahan petani dapat segera dijawab,” imbuh Wiyatno, yang akbrab disapa Yatno ini.
Ditegaskan, hal yang tidak kalah pentingnya ada peningkatan infrastruktur jalan usaha tani. Kerena dengan adanya jalan usaha tani akan semakin mempermudah angkutan produksi pertanian.
Kemudian, infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi harus dilakukan perawatan secara berkesinambungan. Normalisasi saluran irigasi harus dilakukan secara berkala. Sehingga kebutuhan air pada sawah tercukupi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dinas terkait diharapkan bisa melakukan bimbingan kepada petani untuk melakukan pengolahan hasil pertanian. Dia juga menginginkan, produksi pertanian juga dapat dijual dalam bentuk olahan pascapanen. “Ini saya rasa juga sangat penting, sehingga hasil produksi pertanian dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Hadirkan PAUD di Daerah Terpencil
Dikatakan, pendidikan merupakan pondasi dasar dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk itu dia mengharapkan sarana dan prasarna pendidikan harus mendapat perhatian serius. Tidak terkecuali sarana dan prasarana untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Mengingat, usia dini merupakan usia keemasan bagi tumbuh kembang anak.
“Sarana dan prasarana PAUD harus dihadirkan hingga daerah-daerah terpencil. Ini sangat penting, untuk itu kami akan mendorong pertumbuhan sarana dan prasarna PAUD hingga daerah terpencil,” terangnya.
Fasilitas dan pelayanan pendidikan yang memadai harus dihadirkan di semua wilayah di Kalteng. Untuk itu, pemerataan pembangunan dan kualitas pendidikan sangat diperlukan. Bahkan dia juga menginginkan nanti akan ada sekolah unggulan di masing-masing daerah hingga ke kecamatan.
“Tidak terkcuali di daerah terpencil. Mengingat seluruh masyarakat atau anak memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan yang memadai. Kami sangat mendorong peningkatan mutu pendidikan di Kalteng,” bebernya.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan itu yakni dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru di pedalaman, dia menginginkan pemerintah daerah untuk mengangkat tenaga guru dari masyarakat setempat.
“Selain itu menyiapkan SDM guru yang kompeten. Sehingga kualitas pendidikan di Kalteng akan maju. Tidak hanya di perkotaan saja, akan tetapi juga di perdesaan. Tujuannya agar mereka fokus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu dan tidak berpikir mengajukan pindah tugas,” tegasnya.
Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan di Pedalaman
Kesejahteraan tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat di pedalaman atau daerah terpencil tak luput dari perhatian Ketua DPRD Kalteng Wiyatno.
Menurut dia, kesejahteraan tenaga kesehatan di pedalaman harus diperhatikan. “Mereka adalah ujung tombak pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan bidang kesehatan. Sudah sewajarnya kesejahteraan mereka harus mendapat perhatian,” tegasnya.
Petugas kesehatan di daerah terpencil sangat berjasa dalam memenuhi hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dari pemerintah. “Fasilitas di daerah terpencil tentunya sangat terbatas. Namun para petugas kesehatan itu tetap bersemangat memberikan pelayanan dan sudah sewajarnya kita memberikan penghargaan kepada mereka dengan kesejahteraan yang memadai,” ujar Yatno.
Dia juga menginginkan, tenaga kesehatan di daerah terpencil nantinya diangkat dari putra-putri terbaik dari daerah itu. “Kita lakukan penjaringan bagi mereka yang memiliki kemampuan dan kemauan. Sekolahkan mereka, sehingga saat mereka lulus bisa pulang kampung untuk mengabdikan diri di desanya,” sarannya.
Dengan demikian, lanjut dia, kebutuhan tenaga kesehatan di daerah terpencil dapat terpenuhi oleh putra dan putrid terbaik dari daerah itu. “Yang pasti mereka akan lebih betah dan tidak cepat mengajukan pindah,” pungkasnya.