Mengenal Mitigasi Bencana Pesisir dan Laut (Part 2)

Lingkungan pesisir sangat rentan terhadap terjadinya berbagai bencana alam, terlebih jika lingkungan tersebut telah mengalami kerusakan yang mengurangi daya dukungnya. Bencana di wilayah pesisir seringkali menelan banyak korban jiwa dan material. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan tindakan-tindakan preventif untuk mengurangi parahnya dampak negatif bencana.
Dalam infografis part 2 ini dibahas tentang perencanaan kegiatan mitigasi bencana pesisir dan laut serta identifikasi daerah bencana. Yuk kita simak bersama!
Baca juga : Bertambah, Total Kasus Positif Covid-19 di Wilayah Kalteng Menjadi 11 OrangPerencanaan mitigasi bencana dilakukan melalui :
1. Identifikasi daerah bencana
2. Kelayakan program (analisis dampak lingkungan)
3. Keterpaduan program antar sektor
4. Keamanan hunian masyarakat pesisir
5. Pengembangan program dengan meminimalkan risiko
6. Penggunaan ruang sesuai dengan karakteristik lokasi (lingkungan dan masyarakat)
Identifikasi daerah bencana penting dilakukan agar dapat ditentukan bentuk mitigasi yang bersifat menyeluruh dan terpadu dengan manajemen terbuka antara lembaga terkait.
1. Analisis bahaya : pembuatan peta bahaya dengan data profil lokasi, jenis bahaya, jangka waktu terjadinya bahaya, dll.
2. Analisis tingkat kerentanan : mengidentifikasi dampak terjadinya erosi, berupa kerugian ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta aktivitas manusia yang dapat mempercepat proses terjadinya bencana.
3. Analisis tingkat ketahanan : mengidentifikasi kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk merespon terjadinya bencana sehingga mampu mengurangi dampaknya.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai mitigasi bencana pesisir dan laut? Nantikan informasi selanjutnya...
(Lee)