Pemprov Kalteng Salurkan Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Barito Utara

MMCKalteng - Barito Utara - Di tengah hiruk pikuk kehidupan pedesaan Barito Utara, secercah harapan mulai menyinari warga yang selama ini mendiami rumah tak layak huni. Bukan sekadar bantuan biasa, ini adalah bagian dari visi besar untuk mengangkat derajat hidup masyarakat, sebuah program yang resonansinya langsung dari Istana Negara hingga ke pelosok Kalimantan Tengah.
Melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Kalimantan Tengah, program perbaikan RTLH ini bukan sekadar bantuan uang tunai. Bantuan diberikan dalam bentuk pendampingan dan fasilitasi secara menyeluruh, mulai dari verifikasi calon penerima, perencanaan desain perbaikan rumah, hingga pengawasan mutu bahan bangunan dan tenaga kerja. Seluruh proses difasilitasi agar masyarakat benar-benar mendapatkan hunian yang layak.
Baca juga : Sahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko Pimpin Rapat Evaluasi Bulanan Perkembangan Inflasi KaltengSebagai mitra penyalur, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggandeng PT. Bank Pembangunan Kalteng untuk memastikan penyaluran bantuan dilakukan sesuai tahapan dan progres di lapangan. Skema ini memastikan proses transparan dan tepat sasaran, mulai dari pengadaan bahan hingga penyelesaian perbaikan rumah.
Kabupaten Barito Utara menjadi salah satu daerah sasaran program ini. Dalam rangkaian kunjungan kerja pada 8 Juli 2025, Gubernur Kalimantan Tengah menyerahkan secara simbolis bantuan perbaikan RTLH kepada 12 warga dari berbagai desa. Para penerima berasal dari Desa Tumpung Laung di Kecamatan Montallat, yakni Husaini, Murayah, Basrani, Rusita, dan Arbainah. Kemudian dari Desa Sikan, Kecamatan Montallat, terdapat Aci Putra, Pia/Ribut Wahyudi, Ambay, Yahya, dan Priyanto/Risna. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Heri Budiono dari Desa Wonorejo/Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, serta Misrudin dari Desa Juking Haila, Kecamatan Teweh Baru.
Pemprov Kalteng berharap, bantuan ini tidak hanya membantu masyarakat memperbaiki kondisi rumah mereka, tetapi juga menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Tengah. Di Barito Utara, kehadiran program ini membawa angin segar. Warga menyambutnya dengan antusias, diselingi harapan agar proses identifikasi penerima bantuan benar-benar transparan dan adil. Sebab, di tengah keterbatasan sumber daya, setiap bantuan yang tepat sasaran akan menjadi pendorong signifikan bagi kemajuan komunitas.
Program Rumah Layak Huni ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat menghasilkan dampak positif yang konkret bagi masyarakat. Dari instruksi Presiden hingga implementasi di tingkat provinsi dan daerah, benang merah kepedulian terhadap rakyat kecil terus terajut. Barito Utara kini menjadi salah satu saksi bisu dari upaya besar ini, di mana impian akan rumah yang layak kini bukan lagi hanya angan, melainkan sebuah janji yang mulai terwujud.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, di bawah kepemimpinan Gubernur, Agustiar Sabran, semakin gencar mengusung misi peningkatan kesejahteraan. Salah satu pilar utamanya? Program Rumah Layak Huni, sebuah inisiatif yang seolah menjahit mimpi menjadi kenyataan bagi banyak keluarga di Barito Utara. Program ini bukanlah gagasan tunggal Agustiar Sabran, melainkan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Program Rumah Layak Huni atau Bedah Rumah ini adalah instruksi dari Bapak Presiden," tegas Gubernur Agustiar Sabran saat meninjau langsung rencana lokasi bedah rumah di Barito Utara.
"Kita harapkan program bedah rumah ini bisa tepat sasaran dan diterima oleh orang yang berhak menerimanya," tuturnya.
Pernyataan ini bukan hanya sekadar retorika. Di balik gemuruh mesin pembangunan dan desas-desus politik, ada kisah-kisah nyata tentang keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan, dengan atap bocor, dinding lapuk, dan lantai yang tak lagi rata. Bagi mereka, sebuah rumah yang layak, sehat, dan aman bukanlah kemewahan, melainkan hak dasar yang lama dinanti.
Di Barito Utara, kehadiran program ini membawa angin segar. Warga menyambutnya dengan antusias, diselingi harapan agar proses identifikasi penerima bantuan benar-benar transparan dan adil. Sebab, di tengah keterbatasan sumber daya, setiap bantuan yang tepat sasaran akan menjadi pendorong signifikan bagi kemajuan komunitas.
Program Rumah Layak Huni ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat menghasilkan dampak positif yang konkret bagi masyarakat. Dari instruksi Presiden hingga implementasi di tingkat provinsi dan daerah, benang merah kepedulian terhadap rakyat kecil terus terajut. Barito Utara kini menjadi salah satu saksi bisu dari upaya besar ini, di mana impian akan rumah yang layak kini bukan lagi hanya angan, melainkan sebuah janji yang mulai terwujud. (TRA/Edit:ARK)